Catatan Belajar Lintang dan Langit

Judul lukisan: Aku Berbaring Karya: Soedibio  Pada hari minggu tanggal 18 agustus 2019 aku melihat lukisan yang sangat bagus di Galeri Nasional.  Ini adalah lukisan yang paling aku suka. Ini adalah judul lukisannya. Aku suka lukisan ini karena warnanya cocok dengan lukisannya itu dan juga halus dan temanya bagus. LANGIT

Pada hari minggu tanggal 18 Agustus 2019, aku ke galeri nasional untuk melihat pameran lukisan. Aku disuruh untuk memilih salah satu lukisan yang aku suka yaitu lukisan Sudjojono. Judul lukisan: Aku Cinta Padamu Tanah Airku Karya: Sudjojono. Aku suka lukisan ini karena warna-warnanya berbeda tapi bisa menyatu. Lukisan itu menceritakan ada dua anak pejuang yang sedang melihat pemandangan di tanah air mereka sendiri di halaman sebuah rumah belanda. LINTANG

Aku bangun jam 07:00 itupun masih kesiangan lalu aku mandi, sarapan, dan siap siap. Sebenarnya aku bukan cuma naik kereta tapi aku juga punya tujuan ke Galeri Nasional. Pertama-tama aku ke stasiun Kranji naik taxi online. Setelah sampai stasiun Kranji aku menunggu sekitar 15 menit setelah itu keretanya datang dan ternyata penuh. Di dalam kereta ada seorang ibu yang memberikan aku tempat duduk. Setelah melewati beberapa stasiun, akhirnya kita sampai di stasiun Juanda.   Kemudian aku ke Galeri Nasional naik bajay. Sampai di sana aku melihat pameran lukisan berjudul lini transisi. Lukisannya keren-keren banget karya pelukis jaman dulu. Aku juga melihat pameran yang berjudul "main", aku melihat lukisan dan patung kardus yang dibuat oleh anak-anak. Ada karya yang aku paling suka, tapi aku  tidak tau  jenisnya. Setelah itu aku makan di kantin galnas, aku mesan mie instan karena tidak ada makanan lain. Setelah selesai makan mama memanggil taxi onli

Hari minggu yang lalu aku naik kereta, karena aku belom pernah jadi aku ingin coba, ini pengalaman asik menurutku, karena goyangan di dalam kereta sangat ekstrim. Aku berangkat dari rumah jam 10:30. aku naik taksi online ke stasiun Kranji. Di stasiun Kranji ada alat ukur tinggi anak-anak, ternyata aku lebih tinggi dari pada alat ukur tingginya itu loh. Karena aku belom punya kartu kereta, mama mengantri di loket untuk membelinya. Kartuku cuman bisa 1 kali jalan, harga kartunya 13.000, aku suka dengan kartu keretaku. Aku masuk peron melewati gerbang elektronik. Aku harus menempelkan kartunya supaya aku bisa masuk ke gerbang elektronik. Di dalam peron aku harus nunggu keretanya datang. Aku senang kalau ada kereta yang lewat karena ada anginnya jadinya terasa dingin.   Ketika keretaku datang ternyata keratanya bagus tapi ada nggak enaknya karena penuh, di dalam kereta banyak orangnya jadi aku sempit sempitan dan harus berdiri sampai kepalaku pusing. Di dalam kereta ada